Wednesday, 7 January 2015

Soal-soal tentang Struktur Data (beserta jawaban dan penjelasan)

1.  Dalam metode Searching ada yang disebut dengan Algoritma Sequential Searching. Jelaskan!

Sequential search adalah suatu teknik pencarian data dalam array ( 1 dimensi ) yang akan menelusuri semua elemen-elemen array dari awal sampai akhir, dimana data-data tidak perlu diurutkan terlebih dahulu. Kemungkinan terbaik (best case) adalah jika data yang dicari terletak di indeks array terdepan (elemen array pertama) sehingga waktu yang dibutuhkan untuk pencarian data sangat sebentar (minimal). Kemungkinan terburuk (worst case) adalah jika data yang dicari terletak di indeks array terakhir (elemen array terakhir) sehingga waktu yang dibutuhkan untuk pencarian data sangat lama (maksimal).
Prinsip kerja dari Sequential Searching ini adalah semua data di cek oleh variabel cari. Sequential search dibedakan menjadi dua macam yaitu Pencarian beruntun pada larik tidak terurut dan pencarian beruntun pada larik terurut.

1.      Pencarian beruntun pada larik tidak terurut (acak)
Pencarian dilakukan dengan memeriksa setiap elemen larik mulai dari elemen pertama sampai elemen yang dicari ditemukan atau sampai seluruh elemen sudah diperiksa.
Diketahui sebuah tabel TabInt [1..N] yang telah berisi nilai dengan tipe integer. Jika pada tabel tersebut akan dicari apakah harga/nilai X ada dalam TabInt tersebut ? Maka pencarian yang akan dilakukan adalah membandingkan setiap nilai pada tabel tersebut dengan nilai X yang dicari. Proses tersebut dilakukan secara berurutan mulai dari elemen pertama sampai ketemu, atau sampai elemen terakhir. Apabila niali X ditemukan maka harga/nilai indeks I di mana X diketemukan pertama kalinya akan bernilai tidak sama dengan nol (I ¹ 0). I diberi harga 0 jika pencarian tidak ketemu. Pencarian segera dihentikan begitu harga pertama diketemukan.

Contoh :    
13        87        14        21        75        53

·         Misal nilai yang dicari adalah X = 21, maka elemen yang diperiksa adalah 13, 87, 14, 21. (ditemukan)
Jadi indeks larik yang dikembalikan : I = 4
·         Misal nilai yang dicari adalah X = 15, maka elemen yang diperiksa adalah 13, 87, 14, 21, 75, 53. (tidak ditemukan)
Jadi indeks larik yang dikembalikan : I = 0

            DETAIL PROGRAM

#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void main(){
            clrscr();
            int data[21] = {13, 87, 14, 21, 75, 53};
            int cari;
            int flag=0;
            printf("masukkan data yang ingin dicari = "); scanf("%d",&cari);
            for(int i=0;i<21;i++){
                        if(data[i] == cari) flag=4;}
            if(flag==1) printf("Data ada!\n");
         else printf("Data tidak ada!\n");}

2.      Pencarian beruntun pada larik terurut
Pencarian dilakukan dengan memeriksa setiap elemen larik yang berurutan mulai dari elemen pertama sampai elemen yang dicari ditemukan atau sampai seluruh elemen sudah diperiksa.
Diketahui sebuah tabel bilangan integer TabInt[1..N], yang telah diisi dan isinya terurut membesar ( untuk setiap i anggota dari [1..N-1], Ti < T i+1). Jika pada tabel tersebut akan dicari apakah harga/nilai X ada dalam TabInt tersebut ? Maka pencarian yang akan dilakukan adalah membandingkan setiap nilai pada tabel tersebut dengan nilai X yang dicari. Proses tersebut dilakukan secara berurutan mulai dari elemen pertama sampai ketemu, atau sampai kepada elemen terakhir atau sampai dengan harga X yang beinilai lebih besar dari nilai elemen suatu posisi yang sedang diakses pada tabel. Apabila niali X ditemukan maka harga/nilai indeks I di mana X diketemukan pertama kalinya akan bernilai tidak sama dengan nol (I ¹ 0). I diberi harga 0 jika pencarian tidak ketemu.
Contoh :
55        56        78        80        100      156      199

·         Misal nilai yang dicari adalah X = 100, maka elemen yang diperiksa adalah 55, 56, 78, 80, 100. (ditemukan)
Jadi indeks larik yang dikembalikan : I = 5
·         Misal nilai yang dicari adalah X = 170, maka elemen yang diperiksa adalah 55, 56, 78, 80, 100, 156, 199. (tidak ditemukan)
Jadi indeks larik yang dikembalikan : I = 0


DETAIL PROGRAM

#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void main(){
            clrscr();
            int data[100] = {55,56,78,80,100,156,199};
            int cari;
            int flag=0;
            printf("masukkan data yang ingin dicari = "); scanf("%d",&cari);
            for(int i=0;i<100;i++){
                        if(data[i] == cari) flag=1;}
            if(flag==1) printf("Data ada!\n");
         else printf("Data tidak ada!\n");}


Ø  Dari program diatas, terlihat bahwa dilakukan perulangan untuk mengakses semua elemen array data satu persatu berdasarkan indeksnya.
Ø  Program menggunakan sebuah variabel flag yang berguna untuk menadai ada atau tidaknya data yang dicari dalam array data.  Hanya bernilai 0 atau 1.
Ø  Flag pertama kali diinisialiasasi dengan nilai 0.
Ø  Jika ditemukan, maka flag akan diset menjadi 1, jika tidak ada maka flag tetap bernilai 0.
Ø  Semua elemen array data akan dibandingkan satu persatu dengan data yang dicari dan diinputkan oleh user.





a.       Contoh Program
Program pencarian ;
Uses crt;
Label 1;
Var
L:array [1..100] of integer;
Bil,I,n:integer;
ul:char;
procedure tampil;
begin
write (‘masukan banyak data:’); readln (n);
for i:=1 to n do
begin
write (‘data [‘,I,’] :’);readln (L [i]);
end;
end;
procedure seq_search;
begin
write (‘angka yang akan di cari:’);readln (bil);
i : =1;
while (I <n) and (L[i] <> bil) do
begin
i:=i+1;
end;
if (L[i]=bil)then
writeln (‘ditemukan pada elemen larik ke’,i)
else
writeln (‘tidak ditemukan’);
end;
begin
1 :
Clrscr;
Writeln (‘----------------------------------------------------------’);
Writeln (‘------ PROGRAM PENCARIAN ANGKA ----‘);
Writeln (‘----------------------------------------------------------‘);
Tampil;
Seq_search;
Writeln ;
Delay (3000);
Write (‘apakah anda ingin mengulangi [Y/T] ? : ‘);readln (ul);
If (ul =’Y’) or (ul =’y’) then
Goto 1 ;
Readkey;
End







Program













Hasil Run












2.  Apa itu Binary Search dan berikan contohnya!
Binary search adalah algoritma pencarian untuk data yang terurut. Pencarian dilakukan dengan cara menebak apakah data yang dicari berada ditengah-tengah data, kemudian membandingkan data yang dicari dengan data yang ada ditengah. Bila data yang ditengah sama dengan data yang dicari, berarti data ditemukan. Namun, bila data yang ditengah lebih besar dari data yang dicari, maka dapat dipastikan bahwa data yang dicari kemungkinan berada disebelah kiri dari data tengah dan data disebelah kanan data tengah dapat diabai. Upper bound dari bagian data kiri yang baru adalah indeks dari data tengah itu sendiri. Sebaliknya, bila data yang ditengah lebih kecil dari data yang dicari, maka dapat dipastikan bahwa data yang dicari kemungkinan besar berada disebelah kanan dari data tengah. Lower bound dari data disebelah kanan dari data tengah adalah indeks dari data tengah itu sendiri ditambah 1. Demikian seterusnya.
Metode pencarian beruntun (sequential) maupun metode pencarian biner (binary search) dapat dipergunakan, jika:
  1. Nilai-nilai tersebut sudah tersusun secara berurutan.
  2. Nilai-nilai tersebut disusun ke dalam bentuk array atau struktur data sejenis yang masing-masing nilai tersimpan dalam bagian-bagian yang mempunyai indeks yang unik dan indeksnya berurutan dari yang paling kecil hingga yang paling besar (bersifat ordinal).

Ilustrasi Binary search: 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKu-HjwwvW62kny3mg9Ik4lTOjH1_eYbVe03ULjX4TFmq6dMdqyrOG2uLwUzKm1b0rkb_JP8W7XcTX06LFrshPWZNffPtuPUM0nOgySHT3bRQxk3q6fZabptaTUIRGc6hen3s1Cfx7eEw/s400/2.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRGJNRj9mNteYDmFU1BmBaqtvkj1Oc1QCVcVdNZMAdi_-EKnKevdOP2WhsnUvpbXgfDFKkqP7JBdg63AU2iaHVpyvaszMgtIuytDZuoAEaQYaBguxW2VJz9QJWcgj1-PsDvzFakqwWyBw/s400/1.png

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYxf8YpA7AKYebhlI6qzYWIvJd6VvaX1kBUOV3RO-2zkislW4-1KIsvkRc_5b-jPMPe4g5tsC441_nvwX_sP2_OjCG1okjpqmBVFMPvZ69v1OzSpKuvLKJDWAHTxB0SR1oqWycupQ3weg/s400/3.png

Berikut ini contoh implementasi binary search pada Pascal:

PROGRAM Pencarian_Binary_Search;

USES CRT;

CONST Max = 100;

TYPE
ArrData = ARRAY[1..Max] OF INTEGER;

PROCEDURE INPUT_DATA(var D :ArrData; N:INTEGER);
VAR
                I : INTEGER;
BEGIN
                FOR I:=1 TO N DO
                BEGIN
                                WRITE('Tentukan Data ke - ',I,' : ');
                                READLN(D[I]);
                END;
END;

{----------------------Fungsi Binary search------------------------}

FUNCTION BINARY_SEARCH(var D :ArrData; N,Cari:INTEGER):BOOLEAN;
VAR
                L,R,M : INTEGER;
                Ketemu : BOOLEAN;
BEGIN
                L:=1;
                R:=N;
                Ketemu := False;
                WHILE((L<=R) AND (Ketemu=False)) DO
                BEGIN
                                M:=ROUND((L+R) / 2);
                                IF(D[M]=Cari) THEN
                                                Ketemu:=True
                                ELSE IF(D[M]>Cari) THEN
                                                R:=M-1
                                ELSE
                                                L:=M+1;
                END;
                BINARY_SEARCH:=Ketemu;
END;

{--------------------------Program Utama---------------------------}

VAR
                Data : ArrData;
                Jumlah, I, Cari : INTEGER;
BEGIN
                CLRSCR;
                WRITE('Tentukan Jumlah Data : ');READLN(Jumlah);
                INPUT_DATA(Data, Jumlah);
                WRITELN;
                WRITE('Tentukan data yang ingin dicari : ');
                READLN(Cari);
                IF (BINARY_SEARCH(Data,Jumlah,Cari)) THEN
                                WRITELN('Data Ditemukan')
                ELSE
                                WRITELN('Data Tidak Ditemukan');
                READLN;
END.

3.  Buatlah kesimpulan dari metode Searching dalam Struktur Data.

Metode Searching memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing

Pencarian Sekuensial :
a. Kelebihannya :
- Relatif lebih cepat dan efisien untuk data yang terbatas
- Algoritma sederhana
b. Kekuranganya :
- Kurang cepat untuk data dalam jumlah besar
- Beban komputasi cenderung lebih besar
·
 Pencarian Biner :
a. Kelebihannya :
- Untuk data dalam jumlah besar, waktu searching lebih cepat
- Beban komputasi lebih kecil
b. Kekuranganya :
- Data harus sudah di-sorting lebih dulu ( dalam keadaan terurut )

4.  Apa yang dimaksud dengan Graph.
Graph adalah kumpulan noktah (simpul) di dalam bidang dua dimensi yang dihubungkan dengan sekumpulan garis (sisi). Graph dapat digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Representasi visual dari graph adalah dengan menyatakan objek sebagai noktah, bulatan atau titik (Vertex), sedangkan hubungan antara objek dinyatakan dengan garis (Edge).

5.  Jelaskan tentang Adjacency List dan Adjacency Matrix.
Adjacency List
Dalam teori graf, adjacency list merupakan bentuk representasi dari seluruh sisi atau busur dalam suatu graf sebagai suatu senarai. Simpul-simpul yang dihubungkan sisi atau busur tersebut dinyatakan sebagai simpul yang saling terkait.
Dalam implementasinya, hash table digunakan untuk menghubungkan sebuah simpul dengan senarai berisi simpul-simpul yang saling terkait tersebut.
http://wisnusuhoko.files.wordpress.com/2011/01/gbr3.jpg?w=500
Gambar 3 : Undirected Cyclic Graph
Graf pada gambar 3 dapat dideskripsikan sebagai senarai {a,b},{a,c},{b,c}. Dan representasi adjacency list dapat digambarkan melalui tabel di bawah ini.
Tabel 1. Representasi Adjacency List
Vertex
Adjacency
Array of Adjacent 
a
adjacent to
b,c
b
adjacent to
a,c
c
adjacent to
a,b
Salah satu kekurangan dari teknik representasi ini adalah tidak adanya tempat untuk menyimpan nilai yang melekat pada sisi. Contoh nilai ini antara lain berupa jarak simpul, atau beban simpul.
2.2. Adjacency Matrix
Adjacency Matrix merupakan representasi matriks nxn yang menyatakan hubungan antar simpul dalam suatu
graf. Kolom dan baris dari matriks ini merepresentasikan simpul-simpul, dan nilai entri dalam matriks ini menyatakan hubungan antar simpul, apakah terdapat sisi yang menghubungkan kedua simpul tersebut.
Pada sebuah matriks nxn, entri non-diagonal aij merepresentasikan sisi dari simpul i dan simpul j. Sedangkan entri diagonal aii menyatakan sisi kalang(loop) pada  simpul i.
http://wisnusuhoko.files.wordpress.com/2011/01/gbr4.jpg?w=500
Gambar 4: Graf tak berarah berlabel
http://wisnusuhoko.files.wordpress.com/2011/01/gbr5.jpg?w=500
Gambar 5: Adjacency matrix
Gambar 5 merupakan adjacency matrix yang berkorelasi dengan graf tak berarah pada gambar4. Kolom dan baris pada matriks merupakan simpul- simpul berlabel   1-6.
Kelebihan dari adjacency matrix ini adalah elemen matriksnya dapat diakses langsung melalui indeks, dengan begitu hubungan ketetanggan antara kedua simpul dapat ditentukan dengan langsung.

Sedangkan kekurangan pada representasi ini adalah bila graf memiliki jumlah sisi atau busur yang relative sedikit, karena matriksnya bersifat jarang yaitu hanya mengandung elemen bukan nol yang sedikit. Kasus seperti ini merugikan, karena kebutuhan ruang memori untuk matriks menjadi boros dan tidak efisien karena komputer menyimpan elemen 0 yang tidak perlu.

 
Cute Polka Dotted Pink Bow Tie Ribbon